A. Kekuatan Iman Memperkokoh Percaya Diri
Rasa tidak percaya diri merupakan penghambat seseorang untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.Sebaliknya,apabila mempunyai sikap percaya diri yang tinggi,kita bisa mengelola pergaulan kita untuk hidup yang lebih baik.Perasaan takut salah dalam bersikap dan bergaul dengan orang lain adalah salah satu penyebab kurangnya rasa percaya diri kita.Kita telah memposisikan diri pada tempat yang keliru.Karena kita telah memasukkan pikiran negatif (kegagalan,reaksi negatif orang lain) ke dalam otak kita.Hambatan inilah yang harus kita ubah untuk selalu berfikir positif bahwa apa pun yang kita yakini dan perbuat itu baik pastilah akan diterima dengan baik oleh orang lain.
Berbuatlah,jangan terlalu banyak pertimbangan apabila kita yakin itu baik.Kurung ketakutan kita,jangan biarkan ketakutan menghambat kita untuk bereaksi.Bergaullah dengan menjadi pribadi kita sesungguhnya yang lebih mengutamakan aksi dibandingkan dengan memikirkan ketakutan akan kegagalan.Karena sesungguhnya ketakutan akan kegagalan,sesungguhnya lebih besar dari kegagalan yang sebenarnya.
Kurangnya ibadah dapat mempengaruhi rasa percaya diri.Karena nilai spiritual adalah dorongan terbesar untuk sebuah perubahan yang lebih baik.Karena sang khalik tempat kita bergantung.Hanya dialah yang dapat mengubah hati (kepribadian) manusia.Oleh karena itu,jangan longgarkan hubungan spiritual dengan Yang MahaKuasa,tetapi justru harus diperkokoh terus menerus dengan menjaga interaksi kita pada-Nya melalui ibadah.Insya Allah,hasil dari kedekatan ini akan memancar melalui hati,pikiran,dan lisan kita menjadi kebaikan-kebaikan untuk sesama yang pastilah akan mendapatkan tanggapan positif dari sekitar kita.
Hinaan,cacian ataupun gunjingan tentang kita harus kita sikapi dengan positif.Jadikan itu sebagai cambuk untuk meningkatkan kualitas diri kita.Jadikan itu sebagai 'nasihat' untuk kebaikan dan jadikan itu sebagai rambu untuk kita kembali kepada trek yang seharusnya sebab apabila kita terpaku untuk menyanggah dan mengurusi setiap cercaan yang diarahkan ke kita,maka waktu kita hanya akan habis untuk melawannya dengan menunjukkan peningkatan kualitas diri kita sebenarnya.
B. Hindari Karakter Narsisme
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.Bisa jadi,Narsisme adalah salah satu bentuk kesombongan manusia.Narsis sendiri merupakan istilah yang datangnya dari seorang pangeran di suatu negara yang memang sangat mencintai dirinya sendiri.Orang yang narsis memandang dirinya dengan cara yang berlebihan.Mereka senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian.
Mungkin juga orang yang narsis berharap untuk dikagumi orang lain.Biasanya mereka senang menunjukkan kelebihannya dan takut kalau-kalau kekurangannya diketahui orang lain.Kaum pria biasanya sering dihinggapi karakter ini,terutama menunjukkan sikap jantan dan kuat di depan lawan jenisnya.
Hal lain dari Narsisme dapat berupa kekaguman yang berlebihan terhadap wajah sendiri atau dapat pula terhadap bagian tubuh tertentu seperti menyukai bentuk mata,bentuk bibir,dan betis.Hal ini biasa terjadi pada perempuan yang memang terobsesi untuk menjadi orang yang cantik.Akibatnya,jika sedang berjalan-jalan,mereka tidak tenang karena takut ada yang meliriknya.Ketak-PD an sebenar mereka karena tidak yakin akan diri mereka sendiri.Oleh sebab itu,perempuan tipe ini biasanya ingin sekali mendapat perhatian dari orang lain.Jika merasa percaya diri,mereka akan berjalan dengan santai,biasa-biasa saja.Tentu saja,perempuan jenis ini lebih matang dibandingkan yang tadi karena mereka sudah bersahabat dengan dirinya sendiri dan merasa nyaman dengan dirinya di mana pun.Akan tetapi,kita harus ingat kata bijak, "barang siapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya".
Kebutuhan untuk diperhatikan dapat pula menjadikan seseorang rentan terhadap kekurangan fisik.Ada yang merasa sangat tidak nyaman gara-gara jerawat/noda membandel sehingga diperlukan make-up tebal agar menutupinya walaupun hanya untuk pergi berbelanja.Apakah narsis sama dengan percaya diri?
Seseorang yang narsis memosisiskan dirinya sebagai objek,sementara seseorang yang percaya diri memosisiskan dirinya sebagai subjek.Seorang yang percaya diri tidak terlalu risau dengan ataupun tanpa pujian orang lain karena kelebihan fisik yang dimiliki,dirasakan sebagai anugerah Tuhan yang selalu disyukuri.Seseorang yang percaya diri lebih fokus kepada kompetensi diri daripada penampilan fisik.
Narsis juga sering dikatakan sebagai salah satu penyimpangan kepribadian mental seseorang,yakni orang tersebut memiliki perasaan yang berlebihan bahwa dirinyalah yang paling penting dan selalu menginginkan untuk selalu dikagumi.Penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang,yakni pada kondisi tersebut cara berpikir,cara memahami situasi,dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal.Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan,membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.
Orang yang narsis meyakini bahwa mereka adalah orang yang lebih unggul daripada orang lain dan kurang bisa menghargai perasaan orang lain.Akan tetapi,di balik rasa percaya dirinya yang teramat kuat,sebenarnya orang narsis memiliki penghargaan terhadap diri sendiri yang lemah,mudah tersinggung meskipun terhadap kritikan kecil.
Sebenarnya,kata narsis sendiri berasal dari seorang tokoh bernama Narciscus yang gemar mengagumi dirinya dengan bercermin di atas kolam.Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar mengapa orang yang terlalu berlebihan dalam mengagumi dirinya sendiri disebut narsis.
Untuk lebih mengenal dan mengetahui perilaku narsis ini,beberapa hal berikut merupakan karakter khas sang narsis :
- Ditandai dengan perilaku yang emosional dan dramatis sehingga dapat juga dikategorikan ke dalam penyimpangan perilaku yang antisosial.
- Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan dirinya,misalnya membanggakan kemampuannya,kecantikan,atau bakatnya secara berlebihan.
- Melebih-lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian berlebihan pada permasalahannya.
- Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses,kekuatan,kecemerlangan,kecantikan atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal.
- Selalu membutuhkan dan mengharapkan perhatian dan pujian secara terus menerus.
- Dalam merespons kritik atau kekalahan,dapat berupa reaksi marah berlebihan.
- Orang narsis memiliki keyakinan bahwa dialah orang yang lebih baik dan istimewa daripada orang lain.
- Tidak bisa memahami emosi dan perasaan orang lain.
- Mengharapkan orang lain untuk selalu setuju dengan segala ide dan rencananya.
- Suka mengambil keuntungan dari orang lain.
- Mengekspresikan penghinaan kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah.
- Suka cemburu terhadap orang lain.
- Memiliki keyakinan bahwa orang lain selalu cemburu terhadap dirinya.
- Sulit menjaga hubungan yang baik dan sehat.
- Membuat tujuan-tujuan yang seringkali tidak masuk akal.
- Menjadi mudah terluka dan ditolak
- Memiliki rasa penghargaan terhadap diri sendiri yang rapuh dan lemah.
- Terlihat seperti orang yang keras hati dan emosional.
- Memiliki sifat yang congkak,angkuh dan sombong.
- Bisa menjadi sangat marah dan tidak sabar apabila tidak mendapatkan perlakuan yang istimewa dari seorang yang diharapkan.
- Memaksakan untuk memiliki segala sesuatu yang terbaik.
- Memiliki perasaan malu,terhina,dan agar bisa merasa lebih baik,maka akan bereaksi dengan marah,menghina atau meremehkan orang lain.
Dari ciri-ciri tersebut,karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang dengan rasa percaya diri yang kuat.Padahal,hal tersebut tidak lah sama.Orang narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat,tetapi rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat karena hanya memandang dirinyalah yang paling hebat dari orang lain.Di sisi lain,orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja,tetapi juga bisa menghargai orang lain.
Komentar